Minggu, 30 Desember 2012

Misteri Kura-kura Selamat dari ‘Kiamat’

Dinosaurus mungkin pernah menjadi penguasa dunia dengan badan besar, cakar tajam, dan giginya yang mengerikan. Namun, saat mereka akhirnya punah dari muka Bumi, kura-kura Boremys yang sederhana justru selamat dari serangan meteorit yang menghantam Bumi 65 juta tahun lalu. Seperti yang dilansir anehcuy
Buktinya adalah sebuah fosil yang ditemukan oleh palaeontolog Amerika Serikat di formasi batuan di North Dakota dan Montana menjadi bukti. Fosil tersebut diperkirakan milik mahluk yang hidup di periode pasca serangan meteor: Kura-kura air.
Apa rahasianya Kura-kura bisa bertahan hidup? Menurut pada ilmuwan, itu bukan karena cangkangnya yang keras. Tapi, fakta bahwa mereka tidak serakah.
Metabolisme mereka yang lamban menjadi kunci bertahan hidup di periode pasca serangan meteor. Di mana hanya sedikit makanan yang tersisa. Mereka juga terlindungi oleh air, yang jadi satu dari dua habitat mereka.
“Kura-kura adalah hewan yang tangguh, mereka mempu bertahan di masa-masa sulit,” kata Tyler Lyson dari Yale University kepada LiveScience. Selain itu, “hewan yang hidup di air terlindungi dari apapun yang bisa membunuh tanaman darat dan Dinosaurus.”
Kebiasaan kura-kura juga jadi kunci penting yang menyelamatkan. Saat kondisi dingin, kura-kura akan berhibernasi. Namun, ketika sangat panas atau kering, kura-kura air akan mengubur dirinya di lumpur — menunggu kondisi normal. Ini yang mungkin mereka lakukan saat periode kemusnahan Dinosaurus.
Meteor penyebab mass extinction, fenomena musnahnya dinosaurus.
Untuk diketahui, meteorit yang memusnahkan Dinosaurus memiliki lebar antara enam sampai sembilan mil, yang menghantam Semenanjung Yukatan, di selatan Meksiko. Tubrukan itu melepaskan sekitar 100 juta megaton energi. Masa itulah yang kemudian dikenal sebagai K-T Boundary — periode kemusnahan massal mahluk hidup.
Para ilmuwan menemukan binatang-binatang tang selamat dari ‘kiamat’ itu dengan cara mencarinya di antara bebatuan yang memiliki keunikan geologis.
Kala itu, hampir seluruh hewan darat tersapu bersih, musnah. Termasuk jenis penyu. Namun, Kura-kura Boremys — khususnya famili Baenid luput. “Hewan kecil yang memiliki metabolisme lambat dan hidup di air, mereka bertahan dengan baik di K-T Boundary,” tambah Lyson. “Di dalam air, sebelum dan setelah tubrukan meteor, semua berlangsung seperti biasa.”
Namun, Kura-kura Boremys pun akhirnya menyerah pada alam dan waktu. Mereka akhirnya punah sekitar 40 juta tahun lalu — setelah sempat hidup sekitar 85 juta tahun di Bumi.
Para ilmuwan menduga, hewan tersebut punah karena dimangsa predator. Salah satu alasannya, mereka tak bisa menyembunyikan kepalanya di cangkang — kemampuan yang dimiliki Kura-kura modern
.

Sumur Kayu Tertua Di Dunia Berusia 7000 Tahun

Sumur kayu berusia lebih dari 7000 tahun ditemukan di wilayah Jerman, penelitian dilakukan tim yang dipimpin Dr.Willy Tegel dari University of Freiburg.
Gaya hidup pemukim awal masih misteri, termasuk iklim yang dihuni, teknologi, dan strategi yang mereka gunakan untuk mengatasi lingkungan. Kayu oak dianalisis juga merupakan arsip baru data lingkungan yang diawetkan.





Terlihat jelas bahwa pengerjaan dilakukan pada priode Neolitikum awal, petani pertama juga para sebagai tukang kayu pertama. Petani pertama Eropa Tengah bermigrasi dari Hungaria sekitar 7500 tahun yang lalu dan meninggalkan jejak arkeologi pemukiman, keramik dan alat-alat batu di daerah subur benua bernama Budaya Pottery Linear.
Sistem botani tetap menggunakan sumur yang memberikan wawasan tentang kondisi lingkungan priode Neolitik awal. Makanan pokok terdiri dari dua jenis gandum, einkorn dan Emmer. Karbohidrat dari sereal dilengkapi dengan protein dari kacang-kacangan, seperti kacang polong dan lentil, minyak yang diperoleh dari biji rami dan poppy. Sementara buah-buahan liar dijadikan sebagai pola diet termasuk strowberi, apel, raspberry dan kacang hazel.

Sumur Dibangun Priode Neolitik Awal

Pada priode Neolitikum awal, sumur dibangun dari kayu oak. Selain kayu juga ditemukan bahan organik lain yang terendam di sumur tertua, seperti sisa-sisa tanaman, artefak kayu, kulit kayu, serat kulit pohon, dan berbagai keramik berukir. Melalui Dendrochronology, para ilmuwan menentukan tahun penebangan pohon yang tepat dan juga perkiraan usia sumur tertua.
Dari penelitian ini mengungkapkan bahwa kayu tersebut berasal dari pohon oak besar yang ditebang oleh petani di priode Neolitikum awal antara tahun 5206 dan 5098 SM. Petani membelah batang pohon menjadi papan, merakit sumur berbentuk lapisan bersudut kompleks. Teknologi laser scan yang digunakan ilmuwan, mampu mendokumentasikan pembuatan sumur tertua yang dianggap sangat maju di priode Neolitik awal.
Sejarah manusia mencatat adanya gaya hidup yang memerlukan perumahan permanen dengan teknologi woodworking, petani pertama juga sebagai tukang kayu pertama. Tapi arkeolog hanya berhasil menemukan tanda-tanda adanya perumahan yang pernah dibangun petani.
Penemuan sumur tertua dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONEEarly Neolithic Water Wells Reveal the World’s Oldest Wood Architecture, bertentangan dengan keyakinan umum sebelumnya yang menyebutkan bahwa alat-alat logam diperlukan untuk membuat struktur kayu yang kompleks.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo